26 April 2012

Keutamaan Menyambut Tamu

Imam al-Hafidz ibnul Jauzi al-Hambali (Bustaanul waa’idzin wa riyadhus saami’in 1/49) meriwayatkan hadits nabi saw ttg keutamaan menerima tamu: 

(1) Bahwa Rosulullah SAW bersabda: Jika tamu masuk ke dalam rumah seorang mukmin, masuk pula bersama dia 1.000 barakah, 1.000 rahmat dan Allah ta’ala mencatat untuk pemilik rumah untuk setiap suap makanan yang dimakan tamu pahala haji & umrah”
(2) Dari Ibnu Abbas ra, bahwa Nabi SAW bersabda: 1 dirham yang dibelanjakan seorang laki-laki untuk tamunya itu lebih utama dibanding 1000 dinar yang diinfaqkan fii sabilillah dan barangsiapa memuliakan tamu karena Allah, Allah ta’ala akan memuliakan dia pada hari kiamat dengan 1000 kemuliaan dan Allah membebaskan dia dari neraka dan memasukkan ke dalam syurga.

Dari Abu Hurairah r.a, Rosulullah saw bersabda, "Ada seorang laki-laki bersilaturahim ke saudaranya yang tinggal di desa lain, maka Allah mengutus seorang malaikat untuk menemuinya. Tatkala bertemu dengan lelaki tersebut maka malaikat bertanya, 'Hendak kemanakah saudara??' Lelaki tersebut menjawab, 'Saya ingin bersilaturahim ke saudaraku di desa ini.' Malaikat kembali bertanya, 'Apakah kamu menziarahinya karena ada sesuatu kenikmatan yang akan engkau raih??' Lelaki tersebut menjawab, 'Tidak, saya melakukan silaturahim ini semata-mata kecintaan saya terhadapnya karena Allah.' Malaikat kemudian berkata, 'sesungguhnya saya diutus Allah untuk menemui kamu untuk menyampaikan bahwa Allah mencintaimu sebagaimana kamu mencintai saudaramu karena-Nya.' HR. Muslim.


Diantara keutamaan yang akan diraih oleh orang yang selalu melakukan silahturahmi :
a. Akan diluaskan rizkinya. Rosulullah saw bersabda, "Barang siapa yang suka diluaskan rizki dan      dipanjangkan umurnya maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi." HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud.
b. Akan diperpanjang umurnya.
c. Akan selalu berhubungan dengan Allah swt. Dari Aisyah ra berkata, Rosulullah saw bersabda, "Silaturahmi itu tergantung di `Arsy (Singgasana Allah) seraya berkata: "Barangsiapa yang menyambungku maka Allah akan menyambung hubungan dengannya, dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskan hubungan dengannya" HR. Bukhari dan Muslim.
d. Akan dimasukan kedalam golongan yang beriman kepada Allah dan hari akherat. Dari Abu Hurairah ra sesunguhnya Rosulullah saw bersabda,  ... "Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhirat maka lakukanlah silaturahmi" ... HR. Bukhari dan Muslim.

Sedangkan ancaman dan akibat yang akan didapat oleh orang yang memutus hubungan silaturahmi sbb :
a. Akan terputus hubungannya dengan Allah swt.
Rosulullah saw bersabda, dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskan hubungan dengannya" HR. Bukhari, dan Muslim.
b. Tidak termasuk golongan yang beriman kepada Allah swt dan hari akherat.
c. Akan sempit rizkinya.
d. Akan pendek umurnya.
e. Akan dilaknat oleh Allah dan dimasukan kedalam neraka jahanam. (QS.13:25 & 47:22,23)
f. Tidak masuk surga. Dari Abu Muhammad Jubair bin Mut?im ra sesungguhnya Rosulullah saw bersabda, " Tidak akan masuk surga orang yang memutus hubungan silaturahmi." HR. Bukhari dan Muslim. Itulah beberapa keutamaan bagi orang yang melakukan silaturahmi dan ancaman bagi orang yang meninggalkannya.

Etika silaturahmi
Dalam melakukan silaturahmi kitapun harus memperhatikan beberapa etika silaturahmi sehingga membuahkan faidah yang baik bagi kedua belah pihak dan tidak mendzolimi teman yang kita ziarahi. 

Diantara etika tersebut :
a. Silaturahmi yang dilakukan semata-mata karena Allah swt bukan karena dunia atau tujuan lainnya. Mungkin kisah diatas merupakan gambaran nyata sebagai barometer suri tauladan.
b. Membawa hadiah untuk saudara yang akan diziarahi. Rosulullah saw bersabada, Saling berbagi hadiahlah diantara kalian maka kalian akan saling mencintai.
c. Memperhatikan waktu silaturahmi. bila kita ingin bersilaturahmi maka kita harus memperhatian objek yang kita akan diziarahi, karena antar individu berbeda dalam jadwal kerja dan aktivitas. Mungkin di antara mereka ada yang bisa menerima tamu pada waktu asar namun diantara mereka tidak bias menerimanya.

(Sumber dari situ...)

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ عَادَ مَرِيضًا أَوْ زَارَ أَخًا لَهُ فِي اللَّهِ نَادَاهُ مُنَادٍ أَنْ طِبْتَ وَطَابَ مَمْشَاكَ وَتَبَوَّأْتَ مِنْ الْجَنَّةِ مَنْزِلًا

“Barangsiapa yang menjenguk orang sakit atau mengunjungi saudaranya semata-mata karena Allah, maka penyeru akan menyeru, “Engkau telah berbuat baik & perjalananmupun merupakan kebaikan, serta engkau telah mempersiapkan sebuah tempat tinggal di surga.” (HR. At-Tirmizi no. 2008 & dinyatakan hasan oleh Al-Albani dlm Shahih Al-Jami’ no. 6387)

Penjelasan ringkas:
Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian dari seorang laki-laki & perempuan, & menjadikan kalian berbangsa-bangsa, & bersuku-suku, supaya kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa.” (QS. Al Hujurat: 13)
Maka dlm ayat ini Allah Ta’ala mensyariatkan kepada seluruh manusia -terlebih sesame muslim- utk saling mengenal. Dan di antara sarana yang paling bermanfaat utk bisa saling mengenal adalah saling mengunjungi & bertamu antara satu sama lain.

Bertamu ke rumah saudara seiman mempunyai keutamaan yang agung lagi pahala yang sangat besar, dgn syarat bertamunya dia didorong oleh kecintaan dia kepada saudaranya tersebut karena Allah dank arena mengharapkan pahala dari-Nya, bukan karena ada maksud-maksud tertentu yang mendatangkan keuntungan baginya dari sisi duniawiah. Karenanya Nabi alahishshalatu wassalam mengabarkan bahwa siapa saja yang bertamu ke rumah saudaranya karena Allah maka Allah akan membalasnya dgn kecintaan dari-Nya & telah dipersiapkan untuknya sebuah tempat tinggal di dlm surga.
Namun yang tak boleh dilupakan bagi orang yang hendak bertamu adalah mengetahui adab-adab & tata krama dlm bertamu, & bagaimana sepantasnya adab seorang muslim dlm bertamu. Karena memiliki & menjaga adab yang baik merupakan tujuan diutusnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda:

إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُ تَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاَقِ

“Sesungguhnya aku diutus dlm rangka menyempurnakan akhlak yang mulia.”

Karenanya berikut secara global penyebutan beberapa adab-adab dlm bertamu:
1.    Menyambut ajakan atau menerima undangan. 
2.    Bertamu pada waktu-waktu yang tak mengganggu.
3.    Mendoakan pemilik rumah jika dia dijamu dgn makanan.
4.    Memperhatikan adab-adab minta izin. 


(Sumber dari sono yeeee..)

Saya membuat rangkuman singkat tentang keutamaan menerima tamu dan bersilaturahim dengan sesama muslim ini sebagai pengingat bahwa ada suatu kemulyaan yang Allah berikan bagi umat-Nya yang ikhlas menyambung tali ukhuwah agar kita bisa bersatu dan saling memelihara di dalam Islam.

Semoga bermanfaat,...

0 komentar:

Our Wedding

Our Adorable Princess