21 Mei 2012

Tinggal satu, satu..

Assalamualaikum..
Alhamdulillah semalam acara haulan/tahlil almarhum Kai sudah selesai dilaksanakan, ba'da Maghrib. Walaupun sederhana tapi Insya Allah do'a kami semua sampai untuk almarhum. Mengingat tentang almarhum, sekarang ini udah agak blur ya, maklum beliau berpulang saat daku masih di sekolah menengah. Sekitar 15 tahun yang lalu. Wajah pun sudah ga seberapa ingat lagi, maklum jaman dulu kan kamera bukan murah, jadi ga banyak dokumentasi tentang Kai. Mungkin kalo saudara yang lain ada yang punya foto beliau, ntar mau tanya-tanya ah.. 

Yang daku ingat perawakan Kai yang kurus, tipis, hehe.. Waktu masih kecil, masih SD, seneng banget kalo diajak ke rumah Kai dan Nenek di daerah Tanah Merah. Bisa main-main di sungai kecil samping rumah, eh, sungai apa parit yak?? Haha, lupa! Kejar ayam sampai mau pingsan dan main sama anak-anak tetangga.. :D

Saat Kai harus keluar masuk rumah sakit karena kanker Paru-paru, daku beberapa kali menemani Nenek menginap di rumah sakit. Kalau kebetulan besoknya hari libur gitu.. Almarhum Kai adalah mantan pegawai PT.Pertamina Balikpapan, jadi seluruh biaya pengobatan ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan bumn tersebut. Walaupun ada batasan maksimal rawat inap setiap kali adalah satu bulan, tapi setidaknya Kai tetap mendapatkan perawatan untuk penyakitnya. Jadi karena ada peraturan begitu, Kai opname sebulan, pulang ke rumah seminggu, trus opname lagi.. Begitulah berulang-ulang hingga akhirnya Nenek mau supaya Kai di rumah aja, ga perlu opname lagi. Mungkin Nenek sudah ada feeling bahwa "saat" Kai sudah semakin dekat..

"Ya Rabb Ya Mujiib, kami memohon keberkatan dalam hidup dan memohon segenap ampunan dan rahmat-Mu bagi almarhum Karno Bin Diun. Mohon lapangkan kuburnya dan tempatkan beliau bersama orang-orang yang sholeh. Amiiin."
Inilah Nenek, Aluh Saniah, dah berumur sekitar 90-an tapi masih kuat lagi, pantang diajak berangkat jalan-jalan lajuuuu beliau mau ikut, haha! Masih sehat loo, penyakit yang sering dikeluhkan cuma maag. Gimana ga sering kambuh kalo sering sembunyi-sembunyi makan sambal pake cincangan mempelam :) Tapi penyakit yang berat-berat seperti tekanan darah tinggi atau diabetes, alhamdulillah ga ada.

Kalau dari sebelah Ibu, kebalikannya yaitu Nenek yang sudah meninggal. Sedangkan Kai, alhamdulillah masih diberikan kesempatan mencari 'bekal' di dunia. Walaupun sudah sering sakit-sakitan, beliau ada darah tinggi dan maag juga. Beberapa kali harus opname di Samarinda (beliau tinggal di Bengalon). Dulu, waktu daku masih tinggal di Bengalon, keluarga bisa mengharapkan daku jenguk-jengukkan Kai ni, tapi semenjak sudah hijrah ke Samarinda jadi agak 'blank' juga tentang kondisi beliau. 

Jangan tanya kenapa Kai ga mau berkumpul dengan ke-empat anaknya dan belasan cucu dan cicit di Samarinda. Puas dah kami membujuk, tapi Kai berkeras pulang kembali ke rumahnya di Bengalon :(  Ga mau merepotkan anak-cucunya mungkin, tapi mana pernah ada kami  merasa direpotkan oleh Kai.. Mau terjungkang kami masuk neraka kalo begitu, kan..??

Semoga Allah menjaga Kai dan Nenekku yang ada ini. Insya Allah, diberikan kesehatan dan keberkahan di saat senja mereka. Amiiin..

Ps. Mau masukkan foto Kai tapi seingatku ada satu-dua aja. Puas mencari, entah masuk di folder mana, huhu..

0 komentar:

Our Wedding

Our Adorable Princess